Yoga, olahraga segudang manfaat


Yoga, olahraga segudang manfaat




Secara disadari atau tidak, setiap orang di dunia ini memiliki energi tersembunyi di dalam tubuhnya. Energi itu tertanam di alam bawah sadar, sehingga jarang sekali dan hampir tidak pernah muncul. Tenaga dalam inilah yang biasanya menolong seseorang ketika dia dalam keadaan sekarat dan hampir tidak memiliki kekuatan lagi. Maka, buanglah jauh-jauh pikiran buruk mengenai latihan tenafa falam. Karena melatih tenaga dalam akan banyak manfaatnya. Contohnya dalam proses persalinan. Melahirkan merupakan saat-saat terberat bagi seorang wanita. DI mana dia berada diantara hidup dan mati. Tenaganya terkuras habis untuk memperjuangkan kehidupan sang buah hati. Maka dari itu sebelum persalinan, seorang ibu hamil dianjurkan mengikuti senam atau olahraga kehamilan, terutama yang dapat melatih tenanga dalamnya untuk proses persalinan. Salah satu caranya untuk melatih tenaga dalam adalah dengan Yoga.

Dengan Yoga kita menyelaraskan pikiran dan tubuh dengan alam. Selain sangat bagus untuk kesehatan tubuh, yoga juga dapat memberikan ketenangan pikiran dan jiwa. Yoga mengenal seni bermeditasi yang sangat bagus untuk melatih tenaga dalam. Ketika bermeditasi, Anda harus mengosongkan pikiran serta melatih pernafasan dan penyelarasan diri dengan alam. Untuk itu dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. Dari sinilah Anda bisa melatih untuk mengendalikan aliran energi yang ada dalam tubuh Anda.
     

  • Apa itu Yoga?
Yoga adalah sistem kesehatan menyeluruh (holistik) yang terbentuk dari kebudayaan India kuno sejak 3000 SM lalu. Yoga atau yuj dalam bahasa sansekerta kuno berarti union (penyatuan). Penyatuan antara atman dan brahman (yang maha kuasa). Intinya, dengan yoga seseorang dapat mengenal lebih baik tubuhnya, sekaligus Tuhannya.

Olahraga yoga adalah suatu bentuk olah tubuh yang berasal dari India, olahraga ini menggabungkan antara unsur gerakan tubuh dengan pernafasan, belakangan ini olah raga yoga telah begitu banyak dikenal dan dipraktekkan hampir diseluruh belahan dunia. Meskipun begitu mempraktekkan olahraga ini sering kali menimbulkan kontoversi bagi para pelakunya karena dianggap sebagai salah satu bentuk ritual agama tertentu bahkan olahraga yoga sempat dilarang untuk dipraktekkan oleh warga muslim dinegara Malaysia.

Seperti halnya bentuk olah raga lainnya yoga juga bisa memberikan efek positif yang signifikan apabila dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Salah satunya adalah bisa mengobati masalah pernafasan, tekanan darah dan depresi.

  • Jenis Olahraga Yoga
Secara garis besar Yoga ada 4 jenis, yaitu : Karma Yoga, Bakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga. Adapun Mantra Yoga, Japa Yoga, Hatha Yoga, Kundalini Yoga, Kriya Yoga, dll. dikatagorikan sebagai Raja Yoga.

Karma Yoga, yoga yang dilakukan melalui kehidupan tanpa pamrih. Para praktisinya tidak pernah mengeluh menghadapi persoalan. Semua masalah dipandang merupakan akibat dari karma, maka harus diterima dan dihadapi. Konsep ini banyak disalah-pahami sebagai konsep hidup pasip, padahal konsep ini justru membawa manusia menjadi aktip dalam menghadapi kehidupan. Karma Yoga mengajarkan pada manusia untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan, bukan melarikan diri dari persoalan

Bila anda praktisi Karma Yoga, maka persoalan apapun yang terjadi harus anda terima, tidak melarikan diri. Melarikan diri bukan solusi, tapi justru menimbun persoalan dan membuat persoalan baru. Persoalan tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah penundaan dan penumpukan. Untuk menyelesaikannya, mau - tidak mau, suka-terpaksa, semua harus dihadapi. Entah kapan, yang jelas semua persoalan perlu penyelesaian. Banyak penderita stress, bahkan yang bunuh diri, dikarenakan tidak mau menerima suatu persoalan sebagai kenyataan dan menyelesaikannya, kemudian melarikan diri tanpa mau menghadapi dan menyelesaikannya

Bakti Yoga, yoga yang dilakukan dengan berbakti kepada Tuhan, yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Semuanya dilakukan dengan cinta tanpa memiliki pamrih apa pun (termasuk ingin masuk sorga). Kecintaan praktisi Bakti Yoga (Bakta) bermakna luas. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga pada semua mahluk ciptaan-NYA. Mencintai ciptaan-NYA merupakan manifestasi dari mencintai Sang Pencipta. Cinta seorang Bakta tidak membeda-bedakan ras, suku, bangsa, dan agama. Tidak membenci yang miskin - yang kaya, yang indah - yang buruk, yang pintar - yang bodoh, yang beriman - yang kafir. Semuanya dicintai, bahkan binatang, tumbuhan, dan batu-batuan pun tidak luput dari kecintaan seorang praktisi Bakti

Jnana Yoga, yoga yang dilakukan dengan jalan pengetahuan. Praktisi yoga ini adalah para intelektual, dengan cara mengkikis kebodohan manusia. Dengan terkikisnya kebodohan, maka manusia semakin pandai. Semakin pandai manusia, terhapuslah kemiskinan, ketidak-adilan, dan kesewenangan. Dengan demikian semakin damai dunia. Semua itu dikarenakan manusia tahu akan hakekat dirinya. Manusia yang tahu hakekat dirinya, maka dia akan tahu hakekat Tuhannya. Itulah tugas para praktisi Jnana Yoga

Raja Yoga, yoga yang dilakukan dengan cara mempraktekkan secara langsung tata cara pengedalian pikiran dan kesadaran indra-indra manusia. Raja Yoga memuat berbagai disiplin fisik dan pikiran, semua dilakukan dalam rangka menuju kepenyatuan seorang hamba dengan Tuhan. Hasil dari semua itu disebut Pencerahan, Manunggaling Kawula Gusti (Jw.). Makrifatullah (Is.). Apapun namanya, bukan suatu masalah yang patut diperdebatkan. Bagi praktisi yoga, yang penting adalah pelaksanaannya

Perkembangan kemudian, hanya Raja Yoga lah yang dikenal sebagai Yoga. Bagi praktisi Raja Yoga, praktek Hatha, Japa, Mantra, Kundalini, dsb. bukanlah sesuatu yang terpisah. Sebagaimana praktek Sholat, tidak pernah memisahkan antara “bacaan” (doa-doa) dengan “gerakan-gerakannya”, semuanya sakral. Seorang praktisi Yoga yang sempurna, juga melakukan praktek Bakti, Karma, dan Jnana. Sebagaimana seorang yang taat beragama, tidak hanya melakukan ritual peribadatan pada Tuhan saja, tapi juga melakukan semua aturan moralitas dan hukum yang telah digariskan.


  • Guru dan Patanjali

Belajar Bakti, Karma, Jnana bisa saja tanpa guru, tapi belajar Raja Yoga keberadaan seorang guru/pembimbing merupakan syarat mutlak. Seperti melakukan Kundalini Yoga, mengaktifkan cakra-cakra adalah pekerjaan yang sukar dan berbahaya tanpa adanya bimbingan seorang guru. Kitab Siva Samhita menerangkan bahwa belajar Yoga tanpa guru sungguh tidak berguna, lemah, dan menyedihkan. Bagi seorang murid yoga, mendapatkan seorang guru merupakan suatu anugrah yang luar biasa, tidak bisa diukur dengan harta,tahta, dan nyawa sekali pun karena hanya pengetahuan yang diberikan dari bibir seorang guru saja yang penuh kekuatan dan sangat berguna.

Seorang guru dapat memberikan sakti sancara (pemberian kekuatan batin) kepada murid. Cara yang dilakukan pemberian tersebut dengan jalan spharsa (menyentuh), dharsana (memandang), atau dengan cara sankalpa (berkehendak). Orang yang sering bermeditasi akan merasakan betapa berbedanya meditasi sendiri selama bertahun-tahun dibanding meditasi dengan seorang guru beberapa menit saja. Kekuatan rohani seorang guru memberikan berkah baginya. Demikian pula dalam Yoga keberadaan seorang guru adalah sangat esensial.

Mencari seorang guru bukan hal yang mudah. Seseorang yang berdekatan dengan guru akan mengalami ketenangan. Seorang guru terbebas dari segala problem mental. Seorang guru hidup penuh kemuliaan moralitas. Seorang guru memiliki kontrol terhadap semua lapisan jiwa. Seorang guru tidak hanya mengajar, tapi juga menuntun murid pada kemajuan lebih lanjut. Demikian sekilas tentang ciri-ciri seorang guru yang berkwalitas menurut kitab-kitab Yoga. Selama bumi masih berputar, seorang guru selalu ada. Seringkali seorang guru menghampiri kita. Persoalannya, apakah kita mau menjadi murid atau tidak. Keangkuhan dan kebodohan diri yang seringkali menjadi hambatan untuk berjumpa dengan guru.

Teknik yoga merupakan explorasi terhadap diri sendiri, sehingga dapat memaksimalkan segenap potensi diri yang belum dikenali. Tubuh manusia merupakan perangkat komputer yang super canggih sekaligus pesawat yang dapat membawa dirinya menjelajah ke seluruh pelosok penjuru bumi dan langit (semacam peristiwa mi`raj Nabi Muhammad-Is.). Yoga membawa manusia untuk melampaui yang fana, baik yang tampak maupun tidak tampak.

Belajar yoga menuntut pengalaman langsung. Tidak hanya berkutat pada pengetahuan saja, seperti para cendekiawan, pakar agama, dan ahli filsafat. Mereka lebih senang berolah pikir dan berdebat tentang alam, manusia, dan Tuhan. Namun, tidak pernah sampai pada pengalaman yang lebih jauh tentang alam, manusia, dan Tuhan. Bahkan seringkali justru terjerumus pada pen-dewa-an akal dan alam, kemudian mengesampingkan Tuhan. Mereka tidak memiliki pengalaman rohani, karena tidak pernah menterjemahkan pengetahuannya dalam hidup sehari-hari. Menguasai berbagai kitab suci, tapi tidak memahaminya. Memahaminya tapi tidak melaksanakan. Di sini-lah perbedaan antara para yogi (sufi-Is.) dengan para ahli kitab (cendekiawan).

Latihan yoga tidak harus meninggalkan keluarga dan menyepi di hutan. Seorang yogi (praktisi yoga) bisa saja berada di tengah keramaian dunia. Seperti bunga teratai yang tumbuh di lumpur, tapi tidak tercemar oleh lumpur. Tidak hanya orang Hindu atau Buddha saja yang dapat menjadi yogi. Siapa pun bisa menjadi yogi, bahkan banyak orang yang tidak pernah mendengar istilah-istilah dalam ajaran yoga, tetapi hidup mereka bagaikan seorang yogi.

Ada guru tentunya akan ada murid. Murid dari guru yoga disebut Patanjali. Patanjali adalah seorang yogi (praktisi yoga), menerangkan bahwa yoga memiliki 8 bagian yang tidak terpisahkan, yaitu : Yama (mengendalikan diri), Niyama (ketaatan), Asana (Sikap badan), Pranayama (pengaturan nafas), Pratyahara (Pengaturan diri/indra), Dharana (Konsentrasi), Dhyana (Meditasi), dan Samadhi (Keseimbangan). Bagian-bagian yoga tersebut tidak dapat dipisahkan, sebagaimana bagian tubuh manusia yang juga tidak dapat dipisah-pisahkan. Pengaturan nafas tanpa pengaturan diri, bukanlah Yoga, demikian seterusnya. Kedelapan bagian tersebut adalah satu kesatuan.

Lebih lanjut Pantanjali menjelaskan. Yama berarti menghindari kekerasan (Ahimsa), mantap dalam kebenaran (satya), mantap dalam kejujuran (asteya), Hidup dalam Tuhan (Brahmacharya), tidak tamak (Aparigraha). Dan, Niyama berarti menjaga kebersihan dan kesucian diri (sauca), merasa puas dengan apa adanya (samtosa), sederhana (tapah), mempelajari diri sendiri (swadaya), dan menyerahkan segalanya pada Tuhan (Iswara pranidhana).

Asana tidak hanya berarti sikap yang nyaman dalam postur-postur yoga, tapi pola hidup yang nyaman, yaitu pola hidup yang seimbang. Makan tidak berlebihan-puasa juga tidak berlebihan. Mencintai tidak berlebihan-membenci juga tidak berlebihan, dan seterusnya. Rasa nyaman ini harus permanen-tidak temporer.

Pranayama yaitu menyadari proses pernafasan. Menyadari proses pernafasan berarti menyadari tipisnya jarak antara kehidupan dan kematian. Bermula dari sini manusia akan mencapai tingkatan kasih tanpa pamrih. Tingkatan ini-lah yang membedakan antara manusia dengan hewan.

Pratyahara berarti menyadari pola-pola berpikir. Pola pikir terkendali maka kontrol diri (indra-indra) juga terkendali. Dengan demikian seseorang tidak akan tergoda oleh objek-objek duniawi. Peng-haram-an atas objek-objek dunia, seperti sex bebas, narkoba, dsb. Tidak akan banyak membantu. Justru, pelarangan tersebut seringkali membuat seseorang terobsesi. Ajaran yoga tidak mengharamkan sesuatu apa-pun, tapi menuntut pengendalian/pelepasan diri terhadap objek-objek duniawi tersebut. Demikian-lah yoga, menuntut pelepasan ego secara luas. Selama seseorang belum dapat mengendalikan dirinya, maka tidak dianjurkan melakukan yoga (jalan spiritual). Karena tujuan yoga adalah menenangkan danau pikiran manusia sehingga bayangan ilahi nampak terlihat dengan sangat jelas. Oleh sebab itu, supaya pikiran tidak kacau maka dibutuhkan niat yang kuat dalam melaksanakan yoga.

Dharana (konsentrasi), mencapai konsentrasi berarti seseorang telah mencapai ketenangan yang alami. Ketenangan yang permanen-bukan dibuat-buat. Pada bagian ini seseorang mencapai kedamaian Illahi sekaligus memancarkan cahaya ilahi pada lingkungannya. Tidak ada lagi gundah-gulana, sedih-gembira, baik-buruk, yang dapat mempengaruhinya. Selanjutnya Dhyana (meditasi yang mendalam), menyadari sesuatu tanpa ada gangguan lagi. Kemudian bagian terakhir Samadhi (tujuan akhir meditasi), kondisi ini tidak dapat lagi dijelaskan. Inilah pencerahan, tempat pertemuan antara kekasih dengan yang dikasihi, pertemuan antara hamba dengan Tuan, pertemuan antara Khalik dengan mahluk. Pelaksanaan dari 8 bagian tersebut itu-lah yang disebut yoga dalam arti yang sesungguhnya. Ini perlu dijelaskan karena bagi masyarakat Indonesia, yoga seringkali disalahartikan sebagai “akrobat” atau semacam “praktek-praktek klenik”, dan lain sebagainya.


  • Manfaat Yoga

Bila sekitar 20 tahun yang lalu tidak banyak orang yang mengenal senam yoga, saat ini senam yoga lebih familiar dan digemari banyak orang. Sanggar yoga hampir bisa kita temui di sekitar kita. Walaupun penggemar senam yoga masih terbatas pada kalangan middle end, namun senam yoga tetap mempunyai penggemar tersendiri. Kata Yoga sebenarnya berasal dari bahasa Sansakerta, "Yuj" yang berarti penyatuan. Penyatuan dalam hal ini berarti penyatuan antara spirit dengan spirit universal. Penyatuan antara tubuh, pikiran, serta jiwa dan penyatuan antara tubuh, napas, dan pikiran.

Senam yoga telah dikembangkan di India ribuan tahun yang lalu. Senam yoga sendiri telah teruji mampu memberikan manfaat kesehatan kepada para pelakunya. Senam yoga merupakan kebenaran universal sehingga tidak terikat pada suatu agama tertentu. Setiap orang dari agama apapun boleh melakukan senam yoga. Karena senam yoga dipercaya mampu memberikan berbagai manfaat positif bagi setiap orang yang menjalankannya. Bahkan bagi orang hamil sekalipun senam yoga tetap bisa memberikan manfaat, dengan catatan dilakukan dengan berbagai macam penyesuaian.

Berikut ini adalah manfaat dari senam yoga:
·         Memperkuat tubuh
·         Meningkatkan stamina
·         Mengencangkan otot
·         Memberikan efek perasaan yang tenang
·         Mengobati berbagai macam penyakit. Misal: menghilangkan gejala asma, back pain, hipertensi, dll
·         Menghilangkan kebiasaan merokok
·         Meningkatkan daya ingat
·         Bagi ibu hamil, yoga membantu memberikan rasa tenang dan nyaman sehingga bisa memperlancar proses melahirkan
·         Meningkatkan fungsi kelenjar endokrin di dalam tubuh
·         Meningkatkan sirkulsi darh ke seluruh sel tubuh dan otak
·         Membantu membentuk postur tubuh yang lebih tegap
·         Membuat otot lebih lentur dan kuat
·         Meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernafas
·         Membung racun di dalam tubuh

  • Kontroversi Yoga sebagai ibadah Peganisme
Yoga tidak sekedar olah tubuh bahkan ia adalah ritual ibadah yang ditujukan oleh pengikutnya kepada Dewa Matahari. Olah tubuh ini telah menyebar sejak lama di India. Nama asli dari olah tubuh ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitusastanga suriyanama sakar yang berarti sujud kepada matahari dengan menggunakan tubuh yang delapan. Olah tubuh ini bergantung pada sepuluh gerakan. Diantaraya adalah gerakan kelima, dimana gerakan ini dilakukan dengan menelungkup diatas tanah dalam keadaan memanjang hingga kedelapan anggota tubuh menyentuh tanah: dua tangan, hidung, dada, dua lutut dan jari jemari kedua telapak kaki. Gerakan ini merupakan bentuk sujud kepada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang delapan.

Latihan-latihan yoga dimulai dengan gerakan pertama yang menyerupai gerakan penghormatan kepada sesembahan dalam hal ini matahari. Latihan-latihan ini harus diiringi lafazh penyembahan kepada matahari dengan jelas dan dinamakan mantra-mantra. Hal ini terus diulang-ulang dengan suara yang keras dan irama yang teratur. Bait-bait dalam mantra ini mengandung nama-nama matahari yang berjumlah 12.

  • Kesimpulan

Yoga sebenarnya adalah olahraga yang baik, walaupun masih banyak memiliki kontroversi karena dikalangan masyarakat beragama banyak yang menganggap olahraga ini adalah aliran sesat. Saran penulis ialah jangan pernah takut akan datangnya hal-hal mistik. Karena semua itu berasal dari pikiran negatif kita. Untuk itu. Sertakanlah doa menurut agama dan kepercayaan yang kita anut. Percayalah Tuhan yang Mahakuasa tidak akan pernah menecelakakab umat-Nya.

Secara ilmiah, yoga akan membuat peredaran darah menjadi lancar. Sirkulasi darah ibarat aliran listrik yang mengalir dalam pembuluh darah dan menghasilkan panas. Panas tersebut merupakan energi yang membuat organ-organ tubuh berfungsi dengan baik, dan daya tahan tubuh menjadi lebih kuat. Begitu pula dengan kekuatan pikiran. Meditasi yang dilakukan saat yoga membuat kita menjadi terbiasa untuk berkonsentrasi dan menenangkan jiwa. Keselarasan antara tubuh dan jiwa sangatlah membantu perkembangan tenaga dalam tersebut.

Tak cuma itu, yoga membuat otot lebih lentur dan kuat, meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas, dan membuang racun dari dalam tubuh. Yoga juga memperlambat penuaan, memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung, mengurangi ketegangan tubuh, pikiran dan mental, serta lebih kuat saat menghadapi stres. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mencoba olahraga yoga. Karena olahraga Yoga adalah olahraga yang penuh dengan segudang manfaat.




Referensi 

diakses pada tanggal 10 April

http://chakrajivana.tripod.com/yoga.htm diakses pada tanggal 13 April










Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates