Setiap insan pasti memiliki worldview yang bersifat kodrati. Worldview tersebut dapat membawa seseorang pada masa depan yang telah dicita-citakan dan dibayangkannya sebelum pandangan itu menjadi terwujud. Orang yang mempunyai pandangan hidup pastinya mempunyai planning untuk dituju dan selalu membuat rangakaian tujuan yang sejalan dengan worldviewnya.
Worldview atau pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, arahan serta petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan tersebut merupakan hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus.
Worldview yang saya miliki akan mempengaruhi hidup saya ke depan dengan acuan hidup pada worldview yang telah terbentuk. Walaupun saya belum mengenal secara rinci worldview yang saya jadikan arah hidup, namun saya yakini worldview saya tersebut erat kaitannya dengan kehidupan masa kecil yang diajarkan oleh keluarga saya dan membentuk jati diri seorang Erga.
Keluarga adalah segalanya bagi saya. Semua budi pekerti, ajaran norma hinggal pendidikan yang tidak saya dapatkan di sekolah diajarkan oleh orangtua saya dari usia yang sangat dini.
Arti keluarga bagi saya adalah suatu hal yang terpenting dan segalanya dibandingkan dengan hal lainnya. Karena tanpa keluarga, saya bukanlah siapa-siapa. Hanya seorang individu yang tidak berarti apa-apa di mata orang lain. Keluarga yang mengajarkan saya bagaimana menjalani dan membuat hidup ini bermakna, terutama kepada kedua orang tua saya. Sungguh kasih sayang dan pengorbanan mereka tak akan bisa kubalas satu persatu. Kita tidak pernah bisa memilih mau dilahirkan dalam keluarga seperti apa. Kita tidak dapat memilih untuk lahir di keluarga berada atau kurang mampu, keluarga yg lengkap atau bercerai, keluarga yg cara didik nya lembut atau keras. Tapi hari ini saya belajar banyak dari keluarga saya. Belajar menghadapi tantangan hidup dengan senyum, percaya diri, rasa optimis, iman, selalu berpikir positif dan keyakinan.
Ketika seorang anak berjuang untuk masa depannya, senyum dan dukungan keluarga mempunyai peran besar, lebih dari apapun materi yang ada. Dunia luar kadang terlihat seperti sebuah tempat yang tanpa ampun memberi ujian dan tekanan. Tapi ketika sampai di keluarga ini, semua terasa begitu ringan. Keluarga bisa diibaratkan sebagai tempat peristirahatan, tempat menyembuhkan luka, tempat memulihkan kembali diri sebelum mulai berjuang lagi esok hari.